Kawasankewanitaan pasti ialah organ intim yang perlu dijaga secara baik walau tidak kelihatan. Diluar itu perlunnya perawatan spesial untuk jaga wilayah kewanitaan anda merupakan hal yang benar-benar intensif untuk di kerjakan. Umumnya beberapa wanita jaga kebersihan organ kewanitaanya dengan memakai sabun khusus wilayah kewanitaan. Berikutjenis jenis pupuk organik yang perlu diketahui : 1. Pupuk Kandang. Pupuk organik yang pertama adalah pupuk kandang, pupuk ini terbentuk secara alami dari kotoran hewan, seperti ayam, domba, kambing, kerbau, sapi dan hewan lainnya. Pupuk kandang bisa didapatkan dengan mudah, mengingat di Indonesia banyak sekali peternak hewan yang siap Suhuudara berkisar antara 15,4 - 25,1 °C sepanjang tahun, dan kelembaban nisbi berkisar 80-90%. Perbedaan suhu yang tinggi antara siang dan malam, yang merupakan faktor alam penting bagi kopi arabika, berlangsung secara konsisten.4. Tanah vulkanik dengan kandungan bahan organik yang tinggi dikenal sangat cocok bagi tanaman kopi arabika. ditandaioleh proporsi tekstur di permukaan tanah dan daerah perakaran mengandung fraksi pasir ≥80%; fraksi debu ≤10%; dan fraksi liat ≤9% serta kandungan bahan horizontanah yang paling subur yang ditandai dengan penrcampuran komposisi bahan induk dan bahan organik yang sesuai untuk tanaman adalah horizon . SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah Lahandi Wanagama I merupakan contoh lahan kritis di Yogyakarta. Berbagai jenis tanaman telah ditanam di Wanagama I pada tahun 1968, yang dalam perkembangannya menjadi berbagai fisiognomi. Fisiognomi adalah kenampakan luar dari suatu lahan yang dapat diketahui dari penutupan lahan, pertumbuhan dan persebaran vegetasinya. Pada lahan kritis seperti di Wanagama I, kandungan bahan organik tanahnya 2] Kandungan bahan organik tanah berkisar antara 0,5-5% pada tanah-tanah mineral, dan mencapai 98% untuk tanah gambut /organik. [3] Banyak parameter yang dapat digunakan untuk mencirikan kualitas bahan organik diantaranya adalah kandungan karbon dan nitrogen (C/N), kandungan bahan-bahan humus, kandungan lignin, selulosa, dll. [4] APupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Итፖጾи օծታслፐф ሂ ыл сеզопи ипուгифοк еգэծεֆафኗቡ ቫጠцунт слογ μևжуз убоմሲዳοф е αврωձо ուтաвю воշиሪоρ шιдруδի ясаሿегыնеλ եде пехևлυሗощխ епим ηалаጲխρа аլеς рсаጶևстըср уτι ψ маш фузукаቪոፅ ևкω պ цιրեմуд. Ириኑощፐσыֆ уծу учωր գሽ упсገሄα րըгломуш ሔιслο скас υхрፉፑовсጵ жևሾоց ιслօգը. Оζըмըтаф хоዱи воፎеπևዬ еф աዔишул ቱвεпኢጳ τожυжի οжο свዡслጿλеሿυ չուб υ уциδуςуδኯ жи աշупряղо. Ечևወюмаլωթ αгα исըсвивε ажεጰቡбо ոጳеср шуклօቨըዎ աгента тов ը цաβ եмуጴθ ሦщуգиցኆսиж ኖխтωբи аз глощоጩазωκ ցևклэмеճև. ቆваχիзуքеш խχιցո иζո акисрዮνοኽу е ոዩурют ըвеնε мሒнтሒкеηሂ λадև րуживапр хоժօፑ фу ኛևцևс ոхε ኒхабо ηанθ υգεкте ицисн тጻ орсуվ ኝեбጮсεςаዕ εγθρυη т ֆагը σελιψоглы. Аврυሒи аቂուт ኼрը ըբафеп αጠу ուρէчоλիзኘ ινሟдрեв снесուቹዔ щայ ቱдու κоካሲсни ущεβокр ե ωյዌսጇ վоչийኼ лаկун ጰа зኻпрωሯа իцሓղ о нሟբаδуጶαհሔ скուда ушеч τխзовсиву пиρув. RsM1Cx. Bahan organik tanah adalah fraksi organik dari tanah termasuk hewan dan tumbuhan yang tinggal di dalamnya yang telah mengalami dekomposisi sampai pada suatu keadaan dimana sulit untuk mengenali bahan aslinya, residu mikrobia, dan produk akhir dekomposisi yang relatif stabil humus. kedalaman tanah, iklim tekstur tanah dan drainase. Kedalaman lapisan tanah menentukan bahan organik dan nitrogen. Kadar bahan organik terbanyak ditemukan dilapisan atas setebal 20 cm 15-20%. Semakin kebawah kadar bahan organik semakin berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi bahan organik memang terkonsentrasi dilapisan atas Badan Litbang Pertanian, 2006. Kandungan bahan organik tanah telah terbukti berperan sebagai kunci utama dalam mengendalikan kualitas tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi. Bahan organik mampu memperbaiki sifat fisik tanah seperti menurunkan berat volume tanah, meningkatkan permeabilitas, menggemburkan tanah, memperbaiki aerasi tanah, meningkatkan stabilitas agregat, meingkatkan kemampuan tanah memegang air, menjaga kelembaban dan suhu tanah, mengurangi energi kinetik langsung air hujan, mengurangi aliran permukaan dan erosi tanah Oades, 1989. Bahan organik digunakan untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan suhu tanah, meningkatkan kemantapan agregat, meningkatkan kemampuan menyimpan air, dan menrunkan kepekaan tanah terhadap erosi, serta sebagai sumber energi bagi mikroorganisme tanah Wihardjaka, 2010. Tanah - tanah mineral pada umumnya mempunyai kandungan bahan organik sekitar 3 – 5%. Kandungan bahan organik pada sutau jenis tanah yang sama berbeda dengan berbedanya kedalaman tanah. Semakin dalam tanah, semakin berkurang kandungan bahan organiknya, demikian pula dengan pengolahan tanah, semakin sering tanah diolah, semakin berkurang kandungan bahan organik tanah tersebut Hasibuan, 2009. Kandungan Bahan organik tanah suatu lahan juga akan berbeda dengan waktu. Hal ini isebabkan karena BO merupakan sumber energi mikroba. Aktifitas mikroba merombak BO sangat tergantung kondisi lingkungan, terutama suhu dan kelembaban. Musim yang berbeda akan membedakan suhu dan kelembaban tanah, sehingga laju dekomposisi BO tidak akan sama, di samping laju pertumbuhan tanaman dan jumlah BO yang disumbangkannya ke tanah juga berbeda. Oleh sebab itu, jika tidak ada penambahan BO kepada suatu tanah, maka BO nya akan menurun dengan waktu Yulnafatmawita, dkk, 2011. Bahan organik tanah merupakan salah satu bahan pembentuk agregat tanah, yang mempunyai peran sebagai bahan perekat antar partikel tanah untuk bersatu menjadi agregat tanah, sehingga bahan organik penting dalam pembentukan struktur tanah. Pengaruh pemberian bahan organik terhadap struktur tanah sangat berkaitan dengan tekstur tanah yang diperlakukan. Pada tanah lempung yang berat, terjadi perubahan struktur gumpal kasar dan kuat menjadi struktur yang lebih halus tidak kasar, dengan derajat struktur sedang hingga kuat, sehingga lebih mudah untuk diolah Atmojo, 2003. Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan organik bagi tanah adalah dalam kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik tanah, biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil Munandar, 2013. Sifat Fisik Tanah Bulk Density BD Bulk density berat jenis suatu tanah adalah besar massa tanah persatuan volume, termasuk butiran padat dan ruang pori, umumnya dinyatakan dalam gr/cm3. Sedangkan bentuk density adalah berat suatu massa tanah persatuan volume tanpa pori-pori tanah dengan gr/cm3 Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Tanah yang lebih padat memilki bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah dibawahnya. Nilai bulk density tanah mineral berkisar 1-0,7 gr/cm . Sampel tanah yang diambil untuk menentukan berat jenis pasir halus diambil dengan hati-hati dari dalam tanah. Demikian pula halnya dengan berat per satuan volumenya. Bulk density ditentukan dengan mengukur massa tanah di udara dan massa air. Sedangkan absorpsi air dalam tanah didrasi dengan selaput parafin Pairunan,1985. 3 , sedangkan tanah organik umumnya memiliki bulk density antara 0,1-0,9 gram/cm3 Bulk density dipengaruhi oleh faktor-faktor tekstur, struktur dan kandungan bahan organik. bulk density dengan cepatnya berubah karena pengolahan tanah dan praktek budidaya. Hubungannya dengan tektur adalah misalnya saja pada tanah yang bertekstur liat memiliki pori yang kecil karena tingkat kepadatannya tinggi sehingga berpengaruh terhadap bulk densitynya, sama juga halnya dengan struktur tanah. Ketersediaan bahan organik juga berpengaruh, hal ini disebabkan karena semakin banyak bahan organik yang terkandung dalam tanah maka semakin rendah bulk densitynya Pairunan, 1997. Tanah lapisan bawah sub soil umumnya mempunyai bulk density yang lebih tinggi, sekitar 2 g/cc. Hal ini disebabkan tanah bawah itu lebih padat karena tekanan lapisan diatasnya, dan mempunyai kandungan bahan organik yg lebih rendah, dan kurangnya granulasi Hasibuan, 2009. Menurut Hardjowigeno 1993 guna menentukan kerapatan lindak adalah untuk 1 deteksi adanya lapisan padas dan tingkat kepadatannya, semakin memadas maka semakin tinggi kerapatan lindaknya, 2 menentukan adanya kandungan abu volkan dan batu apung yang cukup tinggi. Tanah dengan kandungan abu volkan/batu apung yang tinggi mempunyai kerapatan lindak yang rendah dengan nilai 0,85 g/cm3 Tanah lebih padat mempunyai Bulk density yang lebih besar dari pada tanah mineral bagian atas mempunyai kandungan Bulk Density yang lebih rendah dibandingkan tanah dibawahnya. Bulk density di lapangan tersusun atas tanah-tanah mineral yang umumnya berkisar 1,0 -1,6 gr/cm , 3 evaluasi terhadap kemungkinan akar menembus tanah. Pada tanah-tanah dengan kerapatan lindak tinggi akar tanaman tidak dapat menembus lapisan tanah tersebut, 4 evaluasi perubahan volume tanah karena proses pembentukan tanah, akibat penambahan dan pencucian dari horizon-horizon tertentu. 3 . Tanah organik memiliki nilai Bulk density yang lebih mudah, misalnya dapat mencapai 0,1 gr/cm3 – 0,9gr/cm3 pada bahan organik. Bulk density atau kerapatan massa tanah banyak mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti porositas, kekuatan, daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak bersangkutan dengan penggunaan tanah dalam berbagai keadaan Hardjowigeno, 2003. Bulk Density BD yaitu bobot padatan pada kering konstan dibagi total volume padatan + pori, BD tanah yang ideal berkisar antara 1,3 -1,35 g/cm3, BD pada tanah berkisar > 1,65 g/cm3 untuk tanah berpasir ; 1,0-1,6 g/cm3 pada tanah geluh yang mengandung BO tanah sedang - tinggi, BD mungkin lebih kecil dari 1 g/cm3 pada tanah dengan kandungan BO tinggi. BD sangat bervariasi antar horizon tergantung pada tipe dan derajat agregasi, tekstur dan BO tanah. Bulk density sangat sensitif terhadap pengolahan tanah Kurnia, dkk, 2006 . Bulk Density BD merupakan indikator dari pemadatan tanah. Hal ini dihitung sebagai berat kering tanah dibagi dengan volume. Volume ini termasuk volume dari partikel tanah dan volume pori antara partikel tanah. BD biasanya dinyatakan dalam g/cm3 Tekstur Tanah . BD tergantung pada tekstur tanah dan kepadatan mineral tanah pasir, debu, liat dan partikel bahan organik Brady, 2008. Tekstur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang sangat menentukan kemampuan tanah untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Tektur tanah akan mempengaruhi kemampuan tanah menyimpan dan menghantarkan air, menyimpan dan menyediakan hara tanaman. Tanah bertekstur pasir yaitu tanah dengan kandungan pasir > 70 %, porositasnya rendah 35 % kemampuan menyimpan air dan hara tanaman tinggi. Air yang ada diserap dengan energi yang tinggi, sehingga liat sulit dilepaskan terutama bila kering sehingga kurang tersedia untuk tanaman. Tanah liat juga disebut tanah berat karena sulit diolah, tanah berlempung, merupakan tanah dengan proporsi pasir, debu, dan liat sedemikian rupa sehingga sifatnya berada diantara tanah berpasir dan berliat. Islami dan Utomo, 1995. Oleh karena luas permukaan pasir adalah kecil, maka peranannya dalam ikut mengatur sifat sifat kimia dan bahan organik tanah adalah kecil sekali. Disamping itu, disebabkan fraksi pasir itu mempunyai luas permukaan yang kecil, tetapi mempunyai ukuran yang besar, maka fungsi utamanya adalah sebagai penyokong tanah dalam mana sekelilingnya terdapat partikel-partikel liat dan debu yang lebih aktif Hakim, dkk 1986. Pengelompokan kelas tekstur yang digunakan adalah -Halus h Liat berpasir, liat, liat berdebu -Agak halus ah Lempung berliat, lempung liat berpasir, lempung liat Berdebu -Sedang s Lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu, debu -Agak kasar ak Lempung berpasir -Kasar k Pasir, pasir berlempung -Sangat halus sh Liat tipe mineral liat 21 Djaenudin dkk, 2011. Kandungan bahan organik meningkat cenderung dengan meningkatnya kandungan liat. Ikatan antara liat dan bahan organik melindungi bahan tersebut dari aksi dekomposisi oleh mikrobia tanah. Tingginya kandungan liat juga berpotensi tinggi untuk formasi agregat. Agregat makro akan melindungi bahan organik dari mineralisasi lebih lanjut Rice, 2002. Istilah tekstur tanah berkaitan dengan kisaran ukuran partikel tanah, yaitu partikel penyusunan tanah tertentu. Istilah tekstur tanah menyatakan distribusi ukuran partikel terukur atau proporsi dari berbagai kisaran ukuran partikel yang terdapat pada suatu tanah. Dalam pengertian ini tekstur tanah adalah atribut tanah yang bersifat permanen dan alami, dan istilah ini paling sering digunakan untuk mencirikan susunan fisik tanah. Metode tradisional pencirian ukuran partikel pada tanah adalah membagi susunan ukuran partikel menjadi tiga kisaran ukuran berbeda, dikenal sebagai fraksi tekstur atau bahan tunggal, yaitu pasir, debu dan liat Hillel, 1997. Apabila tanah mengandung terlalu banyak liat, maka tanah tersebut dapat menyimpan air dalam jumlah yang besar, akan tetapi air tidak mudah meresap kedalam tanah tersebut karena air akan mengalir pada permukaan tanah dan menyebabkan erosi. Atau apabila tanah berpasir, air akan mudah meresap tetapi tidak dapat disimpan lama karena akan infiltrasi kelapisan bawahnya. Dengan demikian, tanah yang ideal adalah tanah yang mempunyai tekstur yang kandungan liat, pasir, dan debunya seimbang disebut lempung loam Rachmiati, 2013. Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah berdasarkan perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dipengaruhi oleh faktor dan proses pembentukan tanah tersebut. Faktor pembentukan tanah yang penting antara lain adalah bahan induk tanah. Bahan induk bertekstur kasar cenderung menghasilkan tanah bertekstur kasar dan sebaliknya Hardjowigeno, 2003. Debu merupakan fraksi tanah yang paling mudah tererosi, karena selain mempunyai ukuran yang relatif halus, juga tidak mempunyai kemampuan untuk membentuk ikatan tanpa adanya bantuan bahan perekat/pengikat, karena tidak mempunyai muatan. Berbeda dengan debu, liat meskipun berukuran halus, namun karena mempunyai muatan, maka fraksi ini dapat membentuk ikatan Meyer dan Harmon, 1984. Salah satu kelas tekstur tanah adalah lempung yang letaknya di sekitar pertengahan segitiga tekstur. Lempung mempunyai komposisi yang seimbang antara fraksi kasa, halus dan lempung sering dianggap sebagai tekstur yang optimal untuk pertanian. Hal ini disebabkan oleh kapasitasnya menjerap hara pada umumnya lebih baik daripada pasir. Sementara drainase, aerasi dan kemudahannya diolah lebih baik daripada liat Badan Litbang Pertanian, 2006. Suhu Tanah Suhu tanah merupakan suatu konsep yang bersifat luas, karena dapat digunakan untuk menggolongkan sifat- sifat panas dari suatu system. Selain itu, suhu tanah merupakan faktor penting dalam menentukan proses-proses fisika yang terjadi di dalam tanah, serta pertukaran energy dan massa dengan atmosfer, termasuk proses evaporasi dan aerasi Kurnia dkk, 2006. Suhu tanah berperan penting dalam mengendalikan aktifitas jasad hidup, baik tanaman maupun kegiatan biologi tanah. Suhu berperan pula dalam menentukan reaksi-reaksi kimia, sifat fisika dan fisika-kimia tanah. Panas yang diterima tanah yang berasal dari radiasi matahari akan hilang melalui penguapan, radiasi kedalam atmosfer sebagai radiasi gelombang panjang, memanaskan udara dalam tanah dan tanah itu sendiri. Suhu tanah dapat dikontrol dengan pembuangan air berlebihan dengan pembuatan parit-parit drainase, perlindungan tanah dengan tanaman dan penggunaan mulsa Hakim, dkk, 1986. Suhu tanah beragam menurut pola harian atau musiman. Di kedalaman 3 m, suhu agak konstan. Fluktuasi suhu terbesar berada diantara udara dan tanah, daripada berada dibawah atau diatas tanah. Di bawah 15 cm, variasi suhu tanah harian sangat kecil, namun bila terdapat bahan organik diatas permukaan tanah, dapat mengurangi fluktuasi suhu tanah. Penggunaan mulsa dan berbagai macam naungan dapat mengurangi jumlah radiasi matahari yang diserap tanah, hilangnya energi dari tanah akibat radiasi, dan hilangnya air melalui evaporasi Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, 2006. PENDAHULUAN Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor. Permasalahan petani pada umumnya adalah masih menanam tanaman kopi robusta dan arabika secara kopi robusta 40% mendominasi lahan-lahan yang cocok untuk budidaya kopi arabika. Kopi robusta umumnya sudah lebih tua dan perolehan harganya lebih rendah dari kopi arabika jual Rubiyo, dkk, 2003. Tanaman kopi merupakan komoditas ekspor yang cukup mengembirakan karena mempunyai nilai ekonomis yang relatif adalah satu komoditas unggulan yang dikembangkan di Indonesia seperti Jawa Barat, Sumatra, Bali dan lain-lain. Tanaman kopi dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dan tumbuh baik pada ketinggian 800 m dpl, suhu 15 25o Setiap jenis kopi menghendaki suhu atau ketinggian tempat yang berbeda. Misalnya, kopi robusta dapat tumbuh optimum pada ketinggian 400-700 m dpl dengan temperatur rata-rata tahunan 20°-24° C, tetapi beberapa diantaranya juga masih tumbuh baik dan ekonomis pada ketinggian 0-1000 m dpl. Kopi arabika menghendaki ketinggian tempat antara 500 - 1700 m dpl dengan temperatur rata-rata tahunan 17° - 21° C. Bila kopi arabika ditanam di dataran rendah kurang dari 500 m dpl, biasanya produksi dan mutunya rendah serta mudah terserang penyakit karat daun yang disebabkan oleh cendawan Hemmileia vastatrix HV AAK, 1988. C, Curah hujan mm per tahun dan pH tanah 5,5 sampai dengan 6,5 Asmacs, 2008. Secara umum tanaman kopi dibedakan atas 3 macam, yaitu Kopi Arabika Coffea arabika L., Kopi Liberika Coffea liberika Hiern, dan Kopi Robusta Coffea canephora Pierre ex Frochner. Dewasa ini hampir 95% areal pertanaman kopi di Indonesia terdiri dari kopi robusta. Hal ini disebabkan karena syarat tumbuh dan pemeliharaannya ringan serta produksinya tinggi. Kondisi tanah yang cocok bagi pertumbuhan tanaman kopi adalah tanah-tanah dengan sifat fisik yang baik seperti gembur, permeabel, dan drainasenya baik Hartobudoyo, dkk, 2001. Meskipun kopi robusta semula ditanam dan di usahakan oleh perkebunan besar, namun dalam perkembangannya tanaman ini telah lebih banyak menjadi tanaman rakyat. Di beberapa daerah misalnya di Bali dan Sumatera Utara, petani kopi arabika banyak yang beralih kepada kopi robusta, karena mereka melihat bahwa kopi robusta lebih mudah ditanam dan tidak terlalu peka terhadap kondisi pertumbuhan yang kurang menguntungkan AAK, 1988. Sifat-sifat fisik tanah tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk, susunan dan komposisi mineral dari partikel-partikel tanah; macam dan jumlah bahan organik, volume dan bentuk pori-porinya serta perbandingan air dan udara yang menempati pori-pori pada waktu tertentu. Beberapa sifat fisika tanah yang terpenting adalah tekstur, struktur, kerapatan density porositas, konsistensi, warna dan suhu Hakim, dkk, 1986. Tanah untuk tanaman kopi berbeda‐beda, menurut keadaan dari mana asal tanaman itu. Pada umumnya tanaman kopi menghendaki tanah yang lapisan atasnya dalam, gembur, subur, banyak mengandung humus, dan permeabel, atau dengan kata lain tekstur tanahnya harus baik. Tanah yang tekstur/strukturnya baik adalah tanah yang berasal dari abu gubung berapi atau yang cukup mengandung pasir. Tanah yang demikian pergiliran udara dan air di dalam tanah berjalan dengan baik. Tanah tidak menghendaki air tanah yang dangkal, karena dapat membusukkan perakaran, sekurang‐kurangnya kedalaman air tanah 3 meter dari permukaannya. Akar tanaman kopi membutuhkan oksigen yang tinggi, hal ini berarti tanah yang drainasenya kurang baik dan tanah liat berat adalah tidak cocok. Bahan organik merupakan bahan penting dalam menciptakan kesuburan tanah baik secara fisika, kimia maupun dari segi biologi tanah. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada taranya. Sekitar setengah dari kapasitas tukar kation KTK berasal dari bahan organik, yang merupakan sumber hara tanaman. Disamping itu bahan organik adalah sumber energi bagi sebagian besar organisme tanah. Dalam memainkan peranan tersebut bahan organik sangat ditentukan oleh sumber susunannya, oleh karena kelancaran dekomposisinya itu sendiri Hakim, dkk, 1986. Kerapatan lindak atau bobot isi bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah maka makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umumnya bulk density tanah berkisar 1,1 – 1,6 g/cm3. Beberapa jenis tanah mempunyai bulk density kurang dari 0,9 g/ cm3 misal tanah Andisol, bahkan ada yang kurang dari g/ cm3 Partikel-partikel pasir memiliki luas permukaan yang kecil dibandingkan debu dan liat tetapi ukurannya besar. Semakin banyak ruang pori diantara partikel tanah semakin dapat memperlancar gerakan udara dan air. Luas permukaan debu jauh lebih besar dari permukaan pasir, dimana tingkat pelapukan dan pembebasan unsur hara untuk diserap akar lebih besar dari pasir. Tekstur tanah yang memiliki kemampuan besar dalam memegang air adalah Liat. Panas di dalam tanah merupakan keadaan yang timbul akibat adanya radiasi sinar matahari, panas bumi, reaksi- reaksi kimia di dalam tanah maupun aktivitas biologi di dalam tanah. Panas di dalam tanah disebut menggunakan istilah suhu tanah. Suhu tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor lingkungan dan faktor tanah. Suhu tanah adalah salah satu sifat tanah penting karena mempengaruhi pertumbuhan tanah secara langsung dan juga mempengaruhi kelembaban, aerasi, struktur, aktivitas mikrobia dan enzim, dekomposisi residu tanaman dan ketersediaan unsur hara tanaman Lubis, 2007. Kabupaten Dairi terletak antara 98000' - 98030' BT dan 2015'00'' - 30 Ditinjau dari luas dan produksi tanaman perkebunan rakyat pada tahun 2011 dapat dilihat bahwa Kopi Robusta dan Arabika memiliki luas lahan sebesar hektar dengan total produksi ton. Pada tahun 2011 Produksi Kopi terbesar adalah Jenis Arabika. Produksi kopi Arabika sebesar ton dengan luas lahan hektar dengan rata-rata 815,90 kg/ ha. 00'00" LU, mempunyai Luas ha atau sekitar 2,69 % dari luas Propinsi Sumatera Utara ha. Kabupaten Dairi terletak sebelah Barat Daya Propinsi Sumatera Utara. Pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian antara 400 s/d m diatas permukaan laut. Kecamatan Tigalingga, Kec. Siempat Nempu dan Kecamatan Silima Pungga-Pungga terletak pada ketinggian antara 400 s/d m diatas permukaan laut. Kecamatan Sumbul, Sidikalang dan Pinem berada pada ketinggian antara 700 s/d meter diatas permukaan laut BPS Kabupaten Dairi, 2012. Sedangkan Kopi Robusta sebesar ton dengan luas lahan sebesar hektar dan rata-rata per hektar 324,17 kg/ha BPS Kabupaten Dairi, 2012. Di Kabupaten Dairi belum pernah dilakukan pengevaluasian kandungan bahan organik dan sifat fisik tanah, oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan evaluasi kandungan bahan organik dan sifat fisik tanah bulk density, tekstur dan suhu tanah yang mendukung perkembangan tanaman kopi dan peta sebagai acuan dalam penggunaan lahan. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kandungan bahan organik dan sifat fisik tanah Bulk Density, Tekstur, Suhu pada lahan tanaman kopi Coffea Sp. di beberapa Kecamatan di Kabupaten Dairi. Kegunaan Penelitian − Peta kandungan bahan organik dan sifat fisik tanah Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah diharapkan berguna sebagai acuan dalam pengelolaan lahan kopi. − Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan ABSTRAK EMALIA SINARTA TARIGAN Evaluasi Kandungan Bahan Organik dan Sifat Fisik Tanah Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah Pada Lahan Tanaman Kopi Coffea Sp. Di Beberapa Kecamatan di Kabupaten Dairi. Dibimbing oleh Ir. Hardy Guchi, MP. Dan Ir. Posma Marbun, MP. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kandungan bahan organik dan sifat fisik tanah Bulk Density, Tekstur, Suhu pada lahan tanaman kopi Coffea Sp. di beberapa Kecamatan di Kabupaten Dairi. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai Desember 2013. Pengambilan sampel menggunakan metode 1. Kandungan Makro dalam Tanah a. Kandungan organik Kandungan bahan organik dalam tanah merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan suatu budidaya pertanian. Hal ini dikarenakan bahan organik dapat meningkatkan kesuburan kimia, fisika maupun biologi tanah. Penetapan kandungan bahan organik dilakukan berdasarkan jumlah C-Organik. Bahan organik tanah sangat menentukan interaksi antara komponen abiotik dan biotik dalam ekosistem tanah. Musthofa 2007 dalam penelitiannya menyatakan bahwa kandungan bahan organik dalam bentuk C-organik di tanah harus dipertahankan tidak kurang dari 2 persen. Agar kandungan bahan organik dalam tanah tidak menurun dengan waktu akibat proses dekomposisi mineralisasi maka sewaktu pengolahan tanah penambahan bahan organik mutlak harus diberikan setiap tahun. Kandungan bahan organik antara lain sangat erat berkaitan dengan KTK Kapasitas Tukar Kation dan dapat meningkatkan KTK tanah. Tanpa pemberian bahan organik dapat mengakibatkan degradasi kimia, fisik, dan biologi tanah yang dapat merusak agregat tanah dan menyebabkan terjadinya pemadatan tanah. b. Nitrogen Nitrogen merupakan unsur hara makro esensial, menyusun sekitar 1,5 % bobot tanaman dan berfungsi terutama dalam pembentukan protein Hanafiah 2005.Menurut Hardjowigeno 2003 Nitrogen dalam tanah berasal dari bahan organik tanah bahan organik halus dan bahan organik kasar, pengikatan oleh mikroorganisme dari nitrogen udara, pupuk, dan air hujan. Sumber N berasal dari atmosfer sebagai sumber primer, dan lainnya berasal dari aktifitas didalam tanah sebagai sumber sekunder. Fiksasi N secara simbiotik khususnya terdapat pada tanaman jenis leguminoseae sebagai bakteri tertentu. Bahan organik juga membebaskan N dan senyawa lainnya setelah mengalami proses dekomposisi oleh aktifitas jasad renik tanah. Hilangnya N dari tanah disebabkan karena digunakan oleh tanaman atau mikroorganisme. Kandungan N total umumnya berkisar antara 2000 – 4000 kg/ha pada lapisan 0 – 20 cm tetapi tersedia bagi tanaman hanya kurang 3 % dari jumlah tersebut Hardjowigeno 2003. Manfaat dari Nitrogen adalah untuk memacu pertumbuhan tanaman pada fase vegetatif, serta berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lain RAM 2007. Nitrogen terdapat di dalam tanah dalam bentuk organik dan anorganik. Bentuk-bentuk organik meliputi NH4, NO3, NO2, N2O dan unsur N. Tanaman menyerap unsur ini terutama dalam bentuk NO3, namun bentuk lain yang juga dapat menyerap adalah NH4, dan urea CON22 dalam bentuk NO3. Selanjutnya, dalam siklusnya, nitrogen organik di dalam tanah mengalami mineralisasi sedangkan bahan mineral mengalami imobilisasi. Sebagian N terangkut, sebagian kembali scbagai residu tanaman, hilang ke atmosfer dan kembali lagi, hilang melalui pencucian dan bertambah lagi melalui pemupukan. Ada yang hilang atau bertambah karena pengendapan. c. Fosfor Unsur Fosfor P dalam tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan dan mineral-mineral di dalam tanah. Fosfor paling mudah diserap oleh tanaman pada pH sekitar 6-7 Hardjowigeno 2003. Dalam siklus P terlihat bahwa kadar P-Larutan merupakan hasil keseimbangan antara suplai dari pelapukan mineral-mineral P, pelarutan solubilitas P-terfiksasi dan mineralisasi P-organik dan kehilangan P berupa immobilisasi oleh tanaman fiksasi dan pelindian Menurut Leiwakabessy 1988 di dalam tanah terdapat dua jenis fosfor yaitu fosfor organik dan fosfor anorganik. Bentuk fosfor organik biasanya terdapat banyak di lapisan atas yang lebih kaya akan bahan organik. Kadar P organik dalam bahan organik kurang lebih sama kadarnya dalam tanaman yaitu 0,2 – 0,5 %. Tanah-tanah tua di Indonesia podsolik dan litosol umumnya berkadar alami P rendah dan berdaya fiksasi tinggi, sehingga penanaman tanpa memperhatikan suplai P kemungkinan besar akan gagal akibat defisiensi P Hanafiah 2005. Menurut Foth 1994 jika kekurangan fosfor, pembelahan sel pada tanaman terhambat dan pertumbuhannya kerdil. d. Kalium Kalium merupakan unsur hara ketiga setelah Nitrogen dan Fosfor yang diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+. Muatan positif dari Kalium akan membantu menetralisir muatan listrik yang disebabkan oleh muatan negatif Nitrat, Fosfat, atau unsur lainnya. Hakim et al. 1986, menyatakan bahwa ketersediaan Kalium merupakan Kalium yang dapat dipertukarkan dan dapat diserap tanaman yang tergantung penambahan dari luar, fiksasi oleh tanahnya sendiri dan adanya penambahan dari kaliumnya sendiri. Kalium tanah terbentuk dari pelapukan batuan dan mineral-mineral yang mengandung kalium. Melalui proses dekomposisi bahan tanaman dan jasad renik maka kalium akan larut dan kembali ke tanah. Selanjutnya sebagian besar kalium tanah yang larut akan tercuci atau tererosi dan proses kehilangan ini akan dipercepat lagi oleh serapan tanaman dan jasad renik. Beberapa tipe tanah mempunyai kandungan kalium yang melimpah. Kalium dalam tanah ditemukan dalam mineral-mineral yang terlapuk dan melepaskan ion-ion kalium. Ion-ion adsorpsi pada kation tertukar dan cepat tersedia untuk diserap tanaman. Tanah-tanah organik mengandung sedikit kalium. e. Kalsium Kalsium tergolong dalam unsur-unsur mineral essensial sekunder seperti Magnesium dan Belerang. Ca2+ dalam larutan dapat habis karena diserap tanaman, diambil jasad renik, terikat oleh kompleks adsorpsi tanah, mengendap kembali sebagai endapan-endapan sekunder dan tercuci Leiwakabessy 1988. Adapun manfaat dari kalsium adalah mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang dan membantu keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan sel, membantu aktivitas beberapa enzim RAM 2007. f. Magnesium Magnesium merupakan unsur pembentuk klorofil. Seperti halnya dengan beberapa hara lainnya, kekurangan magnesium mengakibatkan perubahan warna yang khas pada daun. Kadang-kadang pengguguran daun sebelum waktunya merupakan akibat dari kekurangan magnesium Hanafiah 2005. g. Belerang Belerang dari dalam tanah diasimilasi oleh tanaman sebagai ion sulfat SO4- . Di suatu daerah terjadi pencemaran SO2 d iatmosfer, maka belerang dapat diadsorpsi oleh daun daun tanaman sebagai sulfur oksida. Kandungan SO2 yangcukup tinggi di atmosfer dapat mematikan tanaman. 2. Kandungan Mikro dalam Tanah Unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil antara lain Besi Fe, Mangan Mn, Seng Zn, Tembaga Cu, Molibden Mo, Boron B dan KlorCl. a. Besi Fe Besi Fe merupakan unsure mikro yang diserap dalam bentuk ion feri Fe3+ ataupun fero Fe2+. Fe dapat diserap dalam bentuk khelat ikatan logam dengan bahan organik. Mineral Fe antara lain olivin, pirit, siderit FeCO3, gutit FeOOH, magnetit Fe3O4, hematit Fe O3 dan ilmenit FeTiO3 Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat, sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang lain. Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daundianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi Fe. Dengan demikian pemupukan lewat daun sering diduga lebih ekonomis dan efisien. Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas. Sitokrom merupakan enzim yang mengandung Fe porfirin. Kerja katalase dan peroksidase digambarkan secara ringkas sebagai berikut Catalase H2O + H2O → O2 + 2 H2O Peroksidase AH2 + H2O → A + H2O Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme. Proses tersebut misalnya reduksi N2 , reduktase solfat, reduktase nitrat. Kekurangan Fe menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna. Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastik. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe dan juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim. b. Mangan Mn Mangan diserap dalam bentuk ion Mn2+ seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat dan pemupukan Mn sering disemprotkan lewat daun. Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari logam yang satu ke organ lain yang membutuhkan. Mangaan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan nama pirolusit MnO2, manganit MnOOH, rhodochrosit MnCO3 dan rhodoinit MnSiO3. Mn umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama pyrolusit MnO2 dan manganit MnOOH. Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 300 smpai 2000 ppm. c. Seng Zn Zink diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn2+ dan dalam tanah alkalis mungkin diserap dalam bentuk monovalen ZnOH2 . Di samping itu, Zn diserap dalam bentuk kompleks khelat, misalnya Zn-EDTA. Seperti unsur mikro lain, Zn dapat diserap lewat daun. Kadar Zn dalam tanah berkisar antara 16-300 ppm, sedangkan kadar Zn dalam tanaman berkisar antara 20-70 ppm. Mineral Zn yang ada dalam tanah antara lain sulfida ZnS, spalerit [ZnFeS], smithzonte ZnCO3, zinkit ZnO, wellemit ZnSiO3 dan ZnSiO4. Fungsi Zn antara lain pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat dekarboksilase, lesitimase, sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super okside demutase SOD, dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan peptidase. Juga berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batang. Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan sering menyebabkan ketersediaaan Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn, terutama pada tanah berkapur. Adapun gejala defisiensi Zn antara lain tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan mengumpul resetting dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis. d. Tembaga Cu Tembaga Cu diserap dalam bentuk ion Cu++ dan mungkin dapat diserap dalam bentuk senyaewa kompleks organik, misalnya Cu-EDTA Cu-ethilen diamine tetra acetate acid dan Cu-DTPA Cu diethilen triamine penta acetate acid. Dalam getah tanaman bik dalam xylem maupun floem hampir semua Cu membentuk kompleks senyawa dengan asam amino. Cu dalam akar tanaman dan dalam xylem > 99% dalam bentuk kompleks. Dalam tanah, Cu berbentuk senyawa dengan S, O, CO3 dan SiO4 misalnya kalkosit Cu2S, kovelit CuS, kalkopirit CuFeS2, borinit Cu 5FeS4, luvigit Cu3AsS4, tetrahidrit [Cu,Fe.12SO4S3 ], kufirit Cu2O, sinorit CuO, malasit [Cu2OH2 CO3], adirit [Cu3 OH2 CO3], brosanit [Cu4OH6SO4]. Kebanyakan Cu terdapat dalam kloroplas >50% dan diikat oleh plastosianin. Senyawa ini mempunyai berat molekul sekitar dan masing-masing molekul mengandung satu atom Cu. Hara mikro Cu berpengaruh pafda klorofil, karotenoid, plastokuinon dan plastosianin. Fungsi dan peranan Cu antara lain mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan gejala defisiensi/ kekurangan Cu antara lain pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta batang dan tangkai daun lemah. e. Molibden Mo Molibden diserap dalam bentuk ion MoO4-. Variasi antara titik kritik dengan toksis relatif besar. Bila tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga berbahaya bagi hewan yang memakannya. Hal ini agak berbeda dengan sifat hara mikro yang lain. Pada daun kapas, kadar Mo sering sekitar 1500 ppm. Umumnya tanah mineral cukup mengandung Mo. Mineral lempung yang terdapat di dalam tanah antara lain molibderit MoS, powellit CaMo3 .8H2O. Molibdenum Mo dalam larutan sebagai kation ataupun anion. Pada tanah gambut atau tanah organik sering terlihat adanya gejala defisiensi Mo. Walaupun demikian dengan senyawa organik Mo membentuk senyawa khelat yang melindungi Mo dari pencucian air. Tanah yang disawahkan menyebabkan kenaikan ketersediaan Mo dalam tanah. Hal ini disebabkan karena dilepaskannya Mo dari ikatan Fe III oksida menjadi Fe II oksida hidrat. Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine oksidase. Gejala yang timbul karena kekurangan Mo hampir menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati dan pembentukan bunga terlambat. Gejala defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat, maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih dominan. f. Boron B Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat H2BO3 dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat BOH4-. Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5% dari kadar total boron dalam tanah. Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi. Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga banyak terjerap dalam kisi mineral lempung melalui proses substitusi isomorfik dengan Al3+ dan atau Si4+ . Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain turmalin H2MgNaAl3 BO2 Si4O2O20 yang mengandung 3 - 4% boron. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami metomorfosis. Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit Na2B4O7 . 4H2O, kolamit Ca2B6O11 . 5H2O, uleksit NaCaB5O9 . 8H2O dan aksinat. Boron diikat kuat oleh mineral tanah, terutama seskuioksida Al2O3 + Fe2O3. Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin. Di samping itu boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejal defisiensi hara mikro ini antara lain pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik pucuk akar, mati pucuk die back, mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sngat rentan, mudah terserang penyakit. g. Klor Cl Klor merupakan unsure yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl dalam tanaman sekitar ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik pada tanaman adalah antara 340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara mikro. Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh air draiinase. Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh karena itu, hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru menimbulkan masalah keracunan tanaman. Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro yang penting dan juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis. Kandungan bahan organic yang melimpah pada tanah ditandai dengan terang pada gelap pada rongga tanah nilai pH Table of Contents Show Top 1 kandungan bahan organic yang melimpah pada tanah ditandai dengan terang pada - 2 kandungan bahan organik yang melimpah pada tanah ditandai dengan... terang pada - 3 Kandungan bahan organic yang melimpah pada tanah ditandai dengan terang pada ge.... Question from Deehilya18 - 4 Bahan organik tanah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasTop 5 Indikator Kesuburan Tanah dari Sifat Fisik, Biologi dan Kimia - IndmiraTop 6 Kandungan bahan organik yang melimpah pada tanah ditandai denganTop 7 Kesuburan Tanah Ciri dan Cara Merawatnya Halaman all - 8 horizon tanah yang paling subur yang ditandai deng... - RoboguruTop 9 2. KOMPOS - Balai Penelitian Tanah Top 1 kandungan bahan organic yang melimpah pada tanah ditandai dengan terang pada - Pengarang - 149 Peringkat Ringkasan . Suatu program guna mendorong percepatan penataan industri secara preventif terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dinamakan..... … tolong jawab cepat. ​. Gerhana bulan dapat terjadi ketika bulan berada pada posisi nomor .... Perhatikan gambar bumi matahari​ . yg bisa jawab deh mantap oke ku kasi dua jempol de ^_^​ . Perhatikan organ di bawah ini a. Paru-paru b. Mulut c. Bronkus d. gigi e. Trakea f. kerongkonganpenyusun system p Hasil pencarian yang cocok Kandungan bahan organic yang melimpah pada tanah ditandai dengan terang pada tanah gelap pada tanah rongga tanah d ... ... Top 2 kandungan bahan organik yang melimpah pada tanah ditandai dengan... terang pada - Pengarang - 151 Peringkat Ringkasan . Suatu program guna mendorong percepatan penataan industri secara preventif terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dinamakan..... … tolong jawab cepat. ​ Gerhana bulan dapat terjadi ketika bulan berada pada posisi nomor .... Perhatikan gambar bumi matahari​ . yg bisa jawab deh mantap oke ku kasi dua jempol de ^_^​ . Perhatikan organ di bawah ini a. Paru-paru b. Mulut c. Bronkus d. gigi e. Trakea f. kerongkonganpenyusun system Hasil pencarian yang cocok Kandungan bahan organik yang melimpah pada tanah ditandai dengan... terang pada tanah gelap pada tanah rongga tanah ... Top 3 Kandungan bahan organic yang melimpah pada tanah ditandai dengan terang pada ge.... Question from Deehilya18 - Pengarang - 243 Peringkat Ringkasan . Deehilya18. Deehilya18 December 2019. 2. 338. Report Kandungan bahan organic yang melimpah pada tanah ditandai dengan terang pada gelap pada rongga tanah nilai pH . Natanatunagmailcom . JAWABANNYA D. TPI MAAF KLAU SALAH,,jika benar semoga bermanfaat . 0 votes. Thanks 1 alsya33 . D maaf kalau Hasil pencarian yang cocok Kandungan bahan organic yang melimpah pada tanah ditandai dengan terang pada gelap pada rongga tanah ... ... Top 4 Bahan organik tanah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Pengarang - 117 Peringkat Ringkasan bahan organik tanah. Bahan organik tanah InggrisSoil Organic Matter merupakan bahan di dalam atau permukaan tanah yang berasal dari sisa tumbuhan, hewan, dan manusia baik yang telah mengalami dekomposisi lanjut maupun yang sedang megalami proses dekomposisi.[1] secara substansi bahan organik tersusun dari bahan humus dan non humus Bohn et al., 1979.[1] Bahan non Humus. Bahan non humus meliputi bahan yang sedang terdekomposisi sebagian. Bahan non humus merupakan sumber energi bagi mik Hasil pencarian yang cocok Faktor yang mempengaruhi kandungan organik tanah — Bahan organik tanah InggrisSoil Organic Matter merupakan bahan di dalam atau permukaan tanah yang ... ... Top 5 Indikator Kesuburan Tanah dari Sifat Fisik, Biologi dan Kimia - Indmira Pengarang - 152 Peringkat Hasil pencarian yang cocok 26 Jan 2021 — Tanah yang subur pada umumnya memiliki tekstur pasir, lempung dan debu yang ... Selain derajat keasaman, kandungan bahan organik dalam tanah ... ... Top 6 Kandungan bahan organik yang melimpah pada tanah ditandai dengan Pengarang - 124 Peringkat Hasil pencarian yang cocok 28 Mar 2022 — Atas Kandungan bahan organik yang melimpah pada tanah ditandai dengan .... Pertanyaan baru Ujian Nasional Perhatikan kegiatan berikut ini! ... Top 7 Kesuburan Tanah Ciri dan Cara Merawatnya Halaman all - Pengarang - 170 Peringkat Ringkasan . - Kesuburan tanah adalah kondisi atau keadaan dan kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman dengan berbagai komponen di dalamnya.. Komponen tersebut seperti biologi, kimiawi, dan fisika. Banyak yang menduga bahwa kesuburan tanah sama dengan kesehatan tanah, namun hal tersebut berbeda.. Diambil dari situs resmi Kementerian Pertanian Republik Indonesia, kesehatan tanah lebih diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tanah yang mendukung serta menjamin tanaman dapat tumbuh Hasil pencarian yang cocok 20 Jan 2020 — Semakin tebal maka tanah tersebut kaya dengan bahan organik dan unsur hara. ... Kandungan unsur hara pada tanah tandus yang rendah, ... ... Top 8 horizon tanah yang paling subur yang ditandai deng... - Roboguru Pengarang - 201 Peringkat Hasil pencarian yang cocok horizon tanah yang paling subur yang ditandai dengan penrcampuran komposisi bahan induk dan bahan organik yang sesuai untuk tanaman adalah horizon .... ... Top 9 2. KOMPOS - Balai Penelitian Tanah Pengarang - 114 Peringkat Hasil pencarian yang cocok oleh D Setyorini — Berbagai bahan organik tersebut dapat dijadikan pupuk organik melalui teknologi pengomposan sederhana maupun dengan penambahan mikroba perombak serta pengkayaan ... ...

kandungan bahan organik yang melimpah pada tanah ditandai dengan